Minggu, 11 Desember 2016

1212 punya cerita

pagi yang di temani rintik ...
gerimis menari dengan gemulai...
bukan kegelapan yang ia bawa...
namun ia membuka hari dengan cerah...
melangkah dalam peraduan ilmu...
meniatkan semua sesuci mungkin...
TAPI...
hari ini ada sedikit kesedihan berbalut tabsyiron...
libur ..libur...dan libur...
itulah sedikit dari kebahagiaan kami...
semua enyah dari majelis...

dan akhirnya...
jemari ini menari-nari di atas papan ketik...
mencurahkan imajinasinya...
karena kebahagian individual itu relatif...
dan inilah salah satu kebahagiananku...
berimajinasi bebas...
menuangkan bait-bait syair yang indah...
meski tak sempurna rangkaiannya...
menulis cerita tentang perjalanan hidup...
tentang bertemunya jiwa dengan hatinya...
semoga indah pemaknaannya...

Kamis, 08 Desember 2016

Bukan untuk mengulangnya kembali...

mempunyai masa lalu itu hal biasa...
karena setiap individu itu memiliki kehidupan sendiri...
dan merindukan itu adalah kewajaran yang amat...
itulah mungkin saat ini yang q rasa...
bagaimana tidak...
jika begitu banyak yang hal yang tak bisa q lupa...
tapi apalah arti...
aq tau itu kelam...
memperburuk masa depan jika q nikmati...
aq begitu sadar ...bahwa semua yang terlanjur hanya bisa di sesali...
aq harus berpura-pura mudah melupakan ...
aq harus kuat untuk bisa tinggalkan...

jangan pernah tanyakan aq bagaimana...
aq pasti baik-baik saja...
aq sedang berjuang untuk pergi...
jangan kau tanya aq dimana...
aq sedang berada di peradapan yang insya alloh khoir...
dukung aq untuk berubah...
tanpa harus q meminta...
dan aq juga berharap kau dalam kebaikan...
berjuanglah dalam keridhoanNya...
yakinlah ...kau bisa lebih baik dari masa lalu...
begitu juga aq...

karena rindu ini dosa...
maka aq akan pergi dari rindu ini..
hanya sebuah tulisan yang bisa q ungkapkan...
mungkin ini yang bisa meredakan...
mendesir rindu dalam kesendirian...
#sha_shalma rindu dalam diam

Senin, 05 Desember 2016

Senandung AF7

Senja tlah menyepi...
malam mulai sunyi...
pilu hati kami..hadapi perpisahan ini..
teringat senyummu...
terngiang tawamu...
segala memori itu..
kini terbingkai rindu...
segala problema ..yang datang menerpa...
genggaman tangan qta ...
bercerai tiada...

"Ya Robbi...ridhoilah pertemuan suci ini..
eratkanlah simpul ukhuwah kami...
satukan kami esok kembali..."

maafkanlah...
atas segala ucap yang mengundang air mata...
biarkanlah perpisahan ini ..
kan eratkan semua...
jalinan persahabatan yang tlah qta bina..
akulah dirimu...
engkaulah diriku...

#rindu sahabat af7...;(

Sabtu, 03 Desember 2016

AKSI BELA ISLAM III

     JAKARTA (voa-islam.com)--Jumat (2/12/2016) pagi Tugu Monas menjadi saksi bersejarah perjuangan umat Islam Indonesia.Setidaknya lebih dari 3 juta umat Islam  tumpah ruah di lapangan Monas dan sekitarnya mengikuti aksi super damai Bela Islam III.Umat Islam yang datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia bersatu padu menuntut keadilan agar si tersangka penista Alquran yakni Basuki Tjahaja Purnama  alias Ahok segera dipenjara.Aksi ini sengaja tidak dilakukan di depan Istana Presiden. "Biar Allahlah yang menegakkan keadilan di negeri ini," ujar Ustadz Bachtiar Nasir, ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa  (GNPF) MUI.Ust Bachtiar Nasir juga mengatakan bahwa aksi ini dilaksanakan secara damai. "Kami tidak ingin rusuh, kami tidak ingin merusak jalan, kami ingin damai," tegasnya.GNPF MUI ingin menunjukkan kepada dunia bahwa umat Islam Indonesia beradab. Bukan radikal sebagaimana dituduhkan Barat selama ini.Sejumlah tokoh tampak hadir dalam kegiatan tersebut seperti Habib Rizieq, Ustadz Arifin Ilham, Aa Gym, dan lain sebagainya. Opick tampak memimpin dzikir. Meski ada upaya penggembosan peserta di sejumlah daerah tapi tidak menyurutkan umat untuk hadir di Monas. * [Abu Zaid/Syaf/voa-islam.com]       KIBLAT.NET, Jakarta – Cuaca mendung dan cerah silih berganti menaungi para jamaah peserta Aksi Bela Islam III di silang Monas, Jakarta. Secara umum cuaca pada 2 Desember 2016 pagi terasa cukup sejuk. Pantauan Islamic News Agency, hujan rintik-rintik turun saat para ulama dan para peserta aksi turut menengadahkan doa bagi Sang Khaliq.Dua kali turunnya hujan itu pertama berlangsung ketika pimpinan Majelis Az-Zikra, KH. Arifin Ilham tampil ke muka panggung untuk memimpin zikir dan doa. Di sela-sela doa panjangnya untuk kaum muslimin Indonesia, hujan lalu turun.Dai yang dikenal dengan suara serak-serak basah itu pun mengharap agar hujan tersebut adalah bagian dari tanda doa-doa peserta aksi dikabulkan.“Ya Allah rahmat-Mu kau turunkan untuk kami ya Allah. Hujani kami dengan rahmat-Mu ya Allah… Sebagai tanda harapan kami Kau ijabah, doa kami Kau ijabah, (Allahumma) shoyyiban nafi’an [Ya Allah turunkanlah hujan yang bermanfaat, red],” pintanya yang membuat lautan peserta aksi bergemuruh dan banjir air mata.Kedua, hujan rintik-rintik kembali menyapa jamaah ketika Pimpinan Pesantren Daarut Tauhiid, Bandung, KH. Abdullah Gymnastiar berdiri untuk memberikan ceramah di atas panggung utama.Dai yang akrab disapa Aa Gym ini membuka tausiyahnya dengan pesan agar kaum muslimin senantiasa menyucikan hati agar jauh dari sikap dan ucapan yang buruk. Selain itu, Aa Gym pun turut mengajak persatuan umat Islam Indonesia dari bahaya perpecahan, salah satunya adalah masalah khilafiyah.Mengakhiri ceramahnya yang khas dengan pendekatan Manajemen Qalbu itu, Aa Gym turut memanjatkan doa bagi kaum muslimin dan bangsa Indonesia. Tak lama berselang, langit kembali mengucurkan hujan. Rintikan hujan itu tampak membuat para peserta syahdu.Melihat “fenomena langit” ini, Ketua GNPF-MUI, Ustadz Bachtiar Nasir, menilai ini semua adalah karunia dari Sang Pencipta. Ia pun bertanya kepada lautan manusia di silang Monas apakah mereka semua turut merasakan jika cuaca kerap berubah: dari hujan, cerah, mendung, berangin, lalu kembali cerah. Secara umum suasana sejuk, kata Bachtiar.“Ini semua berkah dari Allah,” ucapnya.Hujan cukup deras akhirnya benar-benar tumpah ruah dari langit ketika jutaan massa umat Islam hendak melaksanakan shalat Jum’at. Meski demikian, para jamaah pantang meninggalkan lokasi dan tetap menggelar sholat jamaah bersama para ulama.Dalam sholat Jum’at, Imam membacakan Qunut Nazilah untuk mendoakan kaum muslim Indonesia maupun mereka yang sedang tertindas di sejumlah negara seperti Palestina, Suriah, Libya, Afghanistan, Thailand, Rohingya, dan lain sebagainya.

Sabtu, 26 November 2016

Tabligh Akbar ...bersama UBN

      KIBLAT.NET, Solo – Ribuan umat Islam Solo Raya mendatangi Masjid Mujahidin, Banyuanyar, Solo untuk mengikuti Tabligh Akbar ‘Konsolidasi Ummat Islam Solo Raya dalam Menegakkan Jihadul Kalimah’. Tabligh Akbar ini diisi oleh ketua GNPF MUI, ustadz Bachtiar Nashir.
      Bagian Advokasi Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Abdurrahim Ba’asyir mengatakan bahwa acara ini diadakan untuk mendengarkan penjelasan tentang bagaimana mempertahankan syiar Islam.
“Kita ingin pertemukan beliau dengan umat supaya mendapatkan penjelasan dari beliau bagaimana umat Islam mempertahankan syiar kita,” katanya pada Jum’at (25/11).
     “Semoga kehadiran kita sebagai bukti kepedulian kita kepada Quran,” sambungnya.
Pria yang akrab disapa Iim itu juga mengucapkan terima kasih pada warga yang hadir dan meminta maaf atas ketidaknyamanan tempat tabligh akbar. Meski demikian, ia yakin seluruh umat Islam yang hadir pasti mempunyai sikap yang sama, menegakkan syariat Allah.
     “Atas nama DSKS kami ucapkan jazakumullah khairal jaza’ atas kehadiran, dan minta maaf penempatan kurang nyaman. Tapi kami yakin yang datang ke sini dalam tekad yang sama, yaitu menegakan syariat Allah,” tukasnya.

      Menurut pantauan Kiblat.net, ribuan umat Islam membanjiri area Masjid Mujahidin hingga tumpah ke jalan raya. Merdeka berduyun-duyun datang dari beberapa daerah sejak sebelum shalat Jum’at.
      KIBLAT.NET, Solo – Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), ustadz Bachtiar Nashir mengatakan bahwa yang paham dengan Al-Quran dan hadist adalah ulama. Jadi, umat Islam harus ikut sama ulamanya. Menurutnya saat ini umat terpecah belah karena ditipu dengan jargon fatwa ulama tidak mengikat.
“Mulai hari ini mau berpegang pada fatwa ulama? Sebab kalau Anda tidak berpegang pada fatwa ulama, Anda akan cari hukum sembarang di pinggir jalan. Anda akan disodori dengan peraturan-peratutan yang Anda tidak paham,” katanya dalam Tabligh Akbar ‘Konsulidasi Ummat Islam Solo Raya Dalam Menegakkan Jihadul Kalimah’ di Masjid Mujahidin, Banyuanyar, Solo pada Jum’at (25/11).
     “Wa tammat kalimatu robbika sidqo wa ‘adla. Dan telah sempurna kalimat Tuhanmu dari sisi kebenaran dan dari sisi keadilan. Tidak ada hukum yang lebih hebat dari hukum Allah SWT. Dan apabila kamu berpegang teguh kepada hukum Allah yang tertulis, sempurna sudah,” sambungnya
Pria yang dikenal dengan UBN itu juga memberi tantangan untuk mengumpulkan orang-orang parlementer dari seluruh muka bumi untuk membuat undang-undang bagi dunia. Kata dia, pasti kacau.
“Dia akan mengikuti hawa nafsunya, mengikuti kelompoknya. Karena yang bisa menentukan hukum secara adil, secara benar, secara hakam, hanya Allah hakamul ‘adl. Dan yang bisa memahami itu adalah para ulama,” imbuhnya.

#di kutip dari kiblat.net

Senin, 21 November 2016

Mungkin Ia Lelah...


jangan kau bertanya apa arti sedihnya...
karena ia tak kan memberimu jawaban...
jangan kau paksa ia tuk bahagia...
karena itu akan menyempitkan hatinya...

karena ia mempunyai masa dimana ia akan gundah...
dimana ia menjadi orang yang menyebalkan bagimu...
tapi jangan kau benci ia...
itu fitroh dia...itu nalurinya...

ia tau ...keadaan itu memang menyedihkan...
tak hanya kau yang merasa...
ia pun merasakannya...
namun ia tak menemukan jalan...ia sedang dalam kegelapan...

sebaiknya kau beri kelapangan untuk meluapkan semua keluhnya...
biarkan ia mengekspresikan hatinya...
sampai ia benar2 puas...
sampai ia benar-benar menemukan titik terangnya...

dan dekati ia..
beri ia petuah...karena saat itu dia butuh kamu...
dan pahamilah...
yang lalu itu sebuah ujian baginya dan bagimu...
bahwasanya ...IA SEDANG LELAH...

@sha_shalma bicara seribu bahasa_

Kamis, 17 November 2016

Kepergianmu Untuk Selamanya...

Awal cerita ini ,ketika aq duduk di kelas nihaie....aq mendapat kabar dari abi bahwa kakakq sakit,seketika aq terkejut tapi di saat itu aq belom begitu merasa jika sakit yang beliau derita adalah awal detik2 kepergiannya
Dan itu semua berlanjut ketika tiba hari akhiru sannah pondokq,aq mencari kehadiran abiku di tengah keramaian,tapi tak kunjung q menemukan abiku ternyata memang hari itu abiku tidak hadir dalam wisudaq yang datang hanyalah umiku saja,aq masih bertanya-tanya mengapa abiku tidak menghadiri wisudaq?kenapa...biasanya walau tidak aq yang diwisuda saja datang,kenapa saat wisudaq beliau tak datang?dan semua pertanyaanq terjawab ketika umi bilang.."nduk..kamu izin dulu pulang dulu!"aq menjawab "hlo ada apa um ko aq suruh izin?" karena kebetulan aq dapat pengabdian di pondokq sendiri dan saat itu tidak ada ada jeda antar libur semester dan romadhon,umi menjawab..."mas hanif sakit ,sekarang di rumah sakit sragen katanya pengen ketemu kamu,kasihan juga abi nunggu sendiri." deg..!!!!aq terperanjat dalam perasaan yang berantakan,,seakan di hari itu aq bukanlah wisudawati yang berbahagia seperti temenku yang lain.

Tapi jalan untuk pulang itu mudah,mudir ma'had memutuskan bahwa yang pengabdian di pondok diberi kelonnggaran waktu untuk pulang ke rumah,,,aq sedikit lega.Rasa yang tak karuan itu bertambah selama perjalanan pulang.Sore hari aq sudah sampai di rumah sakit di mana kakakq dirawat,astaghfirulloh..betapa aq ingin menangis melihat kakakq terbaring lemas di atas dipan rumah sakit,Ya Robb...inikah ujian untuk keluargaq...semoga Engkau beri kekuatan pada kakakq.

Malam pertama aq menunggu kakakq di rumah sakit dan kebetulan saat itu aq sendiri,karena abiku pamit pulang ke rumah sebentar,yang q rasa di hati ,,,aq takut,,,aq khawatir jika nanti ada apa2 dengan kakakq dan aq hanyalah seorang yang baru pertama kalinya menunggu orang sakit.

Malam pun berlalu,dan siang itu datang...di siang ini kamar rumah sakit betapa heningnya ,betapa tidak,saat itu kakakq mengatakan,"bi,emang gak ada obat yang lebih cepat atau manjur".semua tercengang mungkin karena betapa sakitnya yang beliau rasakan sampai2 mengatakan seperti itu,saat itu pula air mataku mengalir deras ,entah apa yang harus aq perbuat hanya bisa menahan isak ini,aq tau betapa sakit yang ia rasakan aq tak kuasa melihatnya begitu.

Singkat cerita,akhirnya kakakq diperbolehkan pulang tapi tetap harus istirahat total,hari-hari ia lalui di atas ranjang tidur dan mungkin hanya di dalam rumah.Kebetulan ini di bulan romadhon,seperti biasa di daerah kami ada kegiatan khusus romadhon yakni rumah qur'an dimana ketua dari semua itu ialah kakakq,tapi untuk kali ini ia tidak bisa hadir atau memimpin jalannya acara karena kondisi beliau yang belom fit,tapi kakakq sedikit memberi arahan kepada anggotanya termasuk aq sendiri,dan tak disangka karena mungkin beliau terbebani pikirannya beliau kemabali jatuh sakit dan di bawa ke rumah sakit karena kondisinya yang bertambah parah.

Hari-hari kami kembali ke rumah sakit,apalah daya ini takdir Alloh,semoga engkau kuat kakakq.tak lama q dengar bahwa kondisinya tambah parah dan harus di rujuk ke rumah sakit di solo,karena saat itu aq tak bisa menemani kakakq di rumah sakit karena suatu hal,yang aktif menunggu kakakq hanyalah abi dan kakakq yang pertama dan umi menunggu adek2 di rumah.
(tunggu kelanjutannya....)


Selasa, 15 November 2016

Inilah Perjuangan...


hari demi hari terlalui...
menyusuri langkah yang tak mudah...
berkutik dalam kesibukan...
seakan menatap siang bagaikan kegelapan...

kadang rasa bosan itu muncul...
kadang pula semangat yang membara itu ada...
demi letih yg mereka perjuangkan untukq...
tak ingin menoreh luka atau kecewa...

inilah aku...
yang sudah berjuang semampuku...
yang coba tawarkan rasa letihku...
agar aku tetap kokoh tuk berdiri tegak...

Ya Robb...
damaikan hati ini dengan rasa iman...
naungilah hamba dengan ketenangan...
agar aq benar istiqomah dengan perjuanganq sekarang...

@sha
#be a good day...

Minggu, 13 November 2016

Surat Untuk Hujan

  Image result for gambar hujan
Apa kabar, hujan?

Maaf, jika beberapa waktu terakhir ini, aku selalu menghindarimu. Berpura-pura tidur, bahkan sok sibuk saat kau datang. Maafkan aku.

Hujan, jujur..., aku rindu. 
Bolehkan?
Maukah kau datang untukku? 

Tapi, hujan ...
Kali ini, aku ingin kau datang sendiri. Aku tak ingin kau membawa surat-surat darinya, yang mungkin ... sempat tertahan untuk beberapa waktu, karna aku enggan menemuimu. Aku ingin kau datang sendiri, hujan ... 

Izinkan air mataku mengalir bersama bulir-bulir yang turun ...
Agar tak seorangpun tahu, jika aku menangis ...

Aku ingin berteriak, diantara derasnya hujan,
Agar tak seorangpun mendengar teriakanku
Agar tak seorangpun terganggu dengan cerita sedihku
Agar tak satupun iba terhadap sesenggukan tangisku.

Hujan,
 aku ingin bersamamu, saja.
Kau tak perlu berkata-kata. Kau tak perlu menghibur hatiku yang patah. Atau mungkin, membacakan sebagian surat indah darinya yang tertahan. Aku tak ingin.

Hujan, jika aku bisa,
aku ingin memelukmu ...
Menumpahkan seluruh sedihku. 
Agar kau tahu, bahwa rasaku benar-benar patah.
Agar kau tahu, bahwa aku yang tegar, mulai rapuh.

Hujan, 
maukah, kau datang?
Sendiri, saja.
Jangan bawa apapun, atau siapapun.
Aku hanya ingin bersamamu, saja.
Bolehkan, 
aku mengharap kehadiranmu, lagi?
 
 @zahidaannayra~

#dikutip dari blog zahidaannayra.blogspot.com