Kamis, 17 November 2016

Kepergianmu Untuk Selamanya...

Awal cerita ini ,ketika aq duduk di kelas nihaie....aq mendapat kabar dari abi bahwa kakakq sakit,seketika aq terkejut tapi di saat itu aq belom begitu merasa jika sakit yang beliau derita adalah awal detik2 kepergiannya
Dan itu semua berlanjut ketika tiba hari akhiru sannah pondokq,aq mencari kehadiran abiku di tengah keramaian,tapi tak kunjung q menemukan abiku ternyata memang hari itu abiku tidak hadir dalam wisudaq yang datang hanyalah umiku saja,aq masih bertanya-tanya mengapa abiku tidak menghadiri wisudaq?kenapa...biasanya walau tidak aq yang diwisuda saja datang,kenapa saat wisudaq beliau tak datang?dan semua pertanyaanq terjawab ketika umi bilang.."nduk..kamu izin dulu pulang dulu!"aq menjawab "hlo ada apa um ko aq suruh izin?" karena kebetulan aq dapat pengabdian di pondokq sendiri dan saat itu tidak ada ada jeda antar libur semester dan romadhon,umi menjawab..."mas hanif sakit ,sekarang di rumah sakit sragen katanya pengen ketemu kamu,kasihan juga abi nunggu sendiri." deg..!!!!aq terperanjat dalam perasaan yang berantakan,,seakan di hari itu aq bukanlah wisudawati yang berbahagia seperti temenku yang lain.

Tapi jalan untuk pulang itu mudah,mudir ma'had memutuskan bahwa yang pengabdian di pondok diberi kelonnggaran waktu untuk pulang ke rumah,,,aq sedikit lega.Rasa yang tak karuan itu bertambah selama perjalanan pulang.Sore hari aq sudah sampai di rumah sakit di mana kakakq dirawat,astaghfirulloh..betapa aq ingin menangis melihat kakakq terbaring lemas di atas dipan rumah sakit,Ya Robb...inikah ujian untuk keluargaq...semoga Engkau beri kekuatan pada kakakq.

Malam pertama aq menunggu kakakq di rumah sakit dan kebetulan saat itu aq sendiri,karena abiku pamit pulang ke rumah sebentar,yang q rasa di hati ,,,aq takut,,,aq khawatir jika nanti ada apa2 dengan kakakq dan aq hanyalah seorang yang baru pertama kalinya menunggu orang sakit.

Malam pun berlalu,dan siang itu datang...di siang ini kamar rumah sakit betapa heningnya ,betapa tidak,saat itu kakakq mengatakan,"bi,emang gak ada obat yang lebih cepat atau manjur".semua tercengang mungkin karena betapa sakitnya yang beliau rasakan sampai2 mengatakan seperti itu,saat itu pula air mataku mengalir deras ,entah apa yang harus aq perbuat hanya bisa menahan isak ini,aq tau betapa sakit yang ia rasakan aq tak kuasa melihatnya begitu.

Singkat cerita,akhirnya kakakq diperbolehkan pulang tapi tetap harus istirahat total,hari-hari ia lalui di atas ranjang tidur dan mungkin hanya di dalam rumah.Kebetulan ini di bulan romadhon,seperti biasa di daerah kami ada kegiatan khusus romadhon yakni rumah qur'an dimana ketua dari semua itu ialah kakakq,tapi untuk kali ini ia tidak bisa hadir atau memimpin jalannya acara karena kondisi beliau yang belom fit,tapi kakakq sedikit memberi arahan kepada anggotanya termasuk aq sendiri,dan tak disangka karena mungkin beliau terbebani pikirannya beliau kemabali jatuh sakit dan di bawa ke rumah sakit karena kondisinya yang bertambah parah.

Hari-hari kami kembali ke rumah sakit,apalah daya ini takdir Alloh,semoga engkau kuat kakakq.tak lama q dengar bahwa kondisinya tambah parah dan harus di rujuk ke rumah sakit di solo,karena saat itu aq tak bisa menemani kakakq di rumah sakit karena suatu hal,yang aktif menunggu kakakq hanyalah abi dan kakakq yang pertama dan umi menunggu adek2 di rumah.
(tunggu kelanjutannya....)


0 komentar:

Posting Komentar